Mengapa Zat Besi Penting?
Zat
besi adalah mineral esensial yang berperan dalam pembentukan hemoglobin,
komponen utama sel darah merah yang berfungsi mengangkut oksigen ke seluruh
tubuh. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia, yang berdampak pada
kesehatan secara keseluruhan, termasuk pada anak-anak.
Pemenuhan
zat besi sangat penting, terutama bagi bayi dan balita, karena kekurangan zat
besi dapat menghambat perkembangan kognitif, perilaku, dan motorik mereka. Oleh
karena itu, orang tua perlu mengetahui berbagai sumber zat besi selain daging
merah.
Manfaat Zat Besi bagi Anak
1. Mendukung Perkembangan Otak Zat besi membantu pembentukan
hemoglobin yang berperan dalam distribusi oksigen ke seluruh tubuh, termasuk
otak. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan kesulitan berkonsentrasi, sehingga
menghambat proses belajar anak.
2. Mencegah Anemia Kekurangan hemoglobin dalam darah dapat
menyebabkan anemia, yang dapat berdampak serius pada bayi dan anak-anak.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anemia pada bayi dapat
mempengaruhi perkembangan saraf dan perilaku dalam jangka panjang.
3. Meningkatkan Energi dan Daya Tahan Tubuh Anak yang memiliki kadar zat besi yang
cukup cenderung lebih aktif dan tidak mudah lelah. Asupan zat besi yang memadai
membantu tubuh dalam memproduksi energi serta meningkatkan daya tahan tubuh
agar tidak mudah sakit.
Kebutuhan Zat Besi Anak
Anak-anak
membutuhkan asupan zat besi yang cukup sesuai dengan usia mereka untuk
mendukung pertumbuhan dan perkembangannya. Berikut adalah kebutuhan zat besi
harian berdasarkan rekomendasi Health Canada:
·
7–12
bulan: 11 mg
·
1–3
tahun: 7 mg
·
4–8
tahun: 10 mg
·
9–13
tahun: 8 mg
·
14–18
tahun: 11 mg
(laki-laki), 15 mg (perempuan)
6 Makanan Kaya Zat Besi
sebagai Pengganti Daging Merah
Daging
merah memang dikenal sebagai sumber zat besi, dengan kandungan sekitar 2,7 mg
per 100 gram. Namun, ada beberapa alternatif makanan lain yang lebih terjangkau
dan tetap kaya zat besi. Berikut adalah daftar makanan yang dapat menjadi
pilihan:
1. Ikan
Ikan
mengandung banyak nutrisi penting, termasuk zat besi, omega-3, dan vitamin D.
Salah satu pilihan terbaik adalah ikan tuna, yang mengandung sekitar 1,4 mg zat
besi dalam 85 gram penyajian.
Rekomendasi:
·
Tuna
·
Sarden
·
Makarel
·
Salmon
AAP
merekomendasikan pemberian ikan sebagai bagian dari makanan bayi sejak usia 6 bulan,
karena ikan termasuk dalam “Big 8” makanan yang sering memicu alergi. Namun,
konsumsi ikan yang kaya zat besi tetap aman jika diberikan dengan pengawasan.
2. Hati Ayam
Hati
ayam adalah alternatif sumber zat besi yang lebih murah dibandingkan daging
merah. Setiap 100 gram hati ayam mengandung sekitar 10 mg zat besi.
Manfaat lain hati ayam:
·
Kaya
akan vitamin A
·
Mengandung
antioksidan lutein dan likopen untuk kesehatan mata
Hati
ayam juga bisa diberikan dalam bentuk MPASI untuk bayi agar asupan zat besinya
tercukupi.
3. Telur Ayam
Telur
ayam mengandung 1,2 mg zat
besi per 100 gram serta berbagai vitamin dan mineral lainnya,
termasuk protein, vitamin D, E, B5, B12, dan A.
Manfaat konsumsi telur:
·
Meningkatkan
memori
·
Memperkuat
sistem imun
Variasi
olahan telur yang bisa diberikan kepada anak antara lain telur rebus,
orak-arik, dan telur mata sapi.
4. Bayam
Bayam
adalah salah satu sayuran dengan kandungan zat besi cukup tinggi, yaitu antara 2,1 hingga 2,7 mg per 100 gram.
Kandungan lain dalam bayam:
·
Kalsium
·
Asam
folat
·
Sodium
Bayam
juga bermanfaat untuk memperkuat tulang dan menjaga kesehatan mata bayi.
5. Brokoli
Brokoli
mengandung sekitar 1 mg
zat besi per 100 gram, sehingga bisa menjadi tambahan yang baik
untuk memenuhi kebutuhan zat besi anak.
Manfaat brokoli untuk anak:
·
Meningkatkan
daya tahan tubuh
·
Menjaga
kesehatan sistem pencernaan
Brokoli
dapat diberikan sebagai makanan pendamping ASI mulai usia 10 bulan.
6. Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan
merupakan sumber zat besi nabati yang baik dan juga kaya akan protein.
Kandungan zat besi dalam
kacang-kacangan:
·
Kacang
kedelai: 10 mg per 100
gram
·
Kacang
hijau: 7,5 mg per 100 gram
Jenis
kacang lain seperti kacang almond, kacang polong, dan kacang lentil juga bisa
menjadi sumber zat besi alternatif.
Kesimpulan
Menjaga
asupan zat besi sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain
daging merah, banyak makanan lain yang juga kaya zat besi dan lebih terjangkau,
seperti ikan, hati ayam, telur, bayam, brokoli, dan kacang-kacangan.
Sebagai
orang tua, pastikan anak mendapatkan zat besi yang cukup agar mereka tetap
sehat dan aktif. Jika anak menunjukkan gejala anemia seperti kelelahan atau
wajah pucat, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan
yang tepat.
Dengan
memastikan anak mendapatkan asupan zat besi yang cukup, tumbuh kembang mereka
akan berjalan optimal! Yuk, mulai perhatikan pola makan si kecil agar selalu
sehat dan ceria!