Duduk
dan merangkak adalah beberapa tahapan penting atau milestone dalam perkembangan
awal bayi. Kedua kemampuan motorik ini biasanya dapat dikuasai bayi dalam waktu
6 bulan.
Beberapa
bayi mungkin akan mengalami keterlambatan dalam mencapai tahapan ini. Namun,
Ayah dan Bunda tidak perlu khawatir, karena mereka dapat membantu si kecil
untuk menguasai kemampuan duduk dan merangkak dengan memberikan stimulasi yang
tepat.
Lalu,
bagaimana cara memberikan stimulasi agar bayi cepat duduk dan merangkak? Mari
kita simak penjelasan berikut ini untuk mengetahui lebih lanjut.
Kapan Bayi Bisa Duduk dan Merangkak?
Setiap
bayi mempelajari hal baru setiap harinya dan mereka berkembang dengan sangat
cepat. Menurut Help Me Grow Minnesota, sebelum bisa duduk atau merangkak, bayi
pertama-tama harus menguasai cara untuk mengangkat kepala mereka, yang biasanya
terjadi pada usia 2 bulan.
Kemudian
pada usia 4 bulan, bayi dapat mengangkat kepalanya tanpa bantuan dari orang
tua. Saat mencapai usia 6 bulan, bayi seharusnya bisa duduk dengan bantuan.
Pada saat yang sama, bayi juga akan mulai menggoyangkan tangan dan lututnya,
yang merupakan langkah awal untuk merangkak.
Lalu,
pada usia 9 bulan, bayi biasanya sudah bisa duduk tanpa bantuan dan merangkak.
Beberapa bayi mungkin akan menguasai merangkak dengan cara menyeret diri mereka
sepanjang lantai dengan menggunakan lengan mereka.
Penyebab Bayi Belum Bisa Duduk
Jika
bayi belum bisa duduk, maka perkembangan motorik lainnya juga bisa terhambat.
Namun, ada beberapa alasan mengapa bayi belum bisa duduk. Berikut adalah
beberapa alasan tersebut:
1. Bayi
memiliki perkembangan motorik yang lambat
Menurut
Healthline, jika bayi belum bisa duduk pada usia 9 bulan, mungkin bayi tersebut
memiliki perkembangan motorik yang lambat. Hal ini dapat dikenali dari beberapa
tanda, seperti:
Otot
bayi yang kaku dan tegang Gerakan bayi yang floppy atau lemah Kurangnya kontrol
kepala yang kuat Bayi hanya meraih barang dengan satu tangan di atas yang lain
Bayi tidak meraih atau membawa benda ke mulut
2. Faktor
kelainan tulang di tubuh bayi
Perkembangan
bayi memang berbeda-beda. Namun, ada milestone yang perlu dicapai bayi agar
perkembangan mereka sesuai dengan target usia. Kemungkinan perkembangan bayi
terlambat bisa jadi karena mereka memiliki kelainan tulang atau pernah
mengalami cedera.
Menurut
Birth Injury Guide, jika bayi tidak bisa duduk, mungkin bayi tersebut memiliki
cerebral palsy. Ini adalah kelainan neurologi yang mempengaruhi otot dan
koordinasi tubuh. Oleh karena itu, AyBun dapat berkonsultasi dengan dokter jika
bayi menunjukkan keterlambatan dalam perkembangan.
3. Kurangnya
stimulasi dari orang tua
Selain
itu, kurangnya stimulasi dari orang tua juga bisa menjadi salah satu penyebab
bayi terlambat dalam perkembangan. Beberapa orang tua mungkin lebih memilih
untuk meletakkan bayi di atas kasur, karena tidak ingin repot. Namun, hal ini
bisa membuat bayi malas untuk melatih tubuhnya.
Untuk
membantu bayi menguasai kemampuan duduk dan merangkak, AyBun perlu memberikan
stimulasi kepada si kecil. Berikan suasana yang menyenangkan saat belajar duduk
dan merangkak agar bayi termotivasi untuk duduk dan merangkak secara mandiri.
Bagaimana Cara Memberikan Stimulasi agar Bayi Cepat Duduk dan Merangkak?
Berikut
ini adalah beberapa cara untuk menstimulasi bayi agar cepat duduk dan merangkak
menurut Medical News Today dan Healthline:
1. Dukung
untuk Melakukan Tummy Time
Tummy
time adalah sesi latihan bayi untuk tengkurap. Bayi dapat mulai tengkurap dari
minggu-minggu pertama kehidupan selama beberapa menit setiap hari. Pada
awalnya, bayi mungkin tidak menyukainya, tapi mereka akan menyukainya setelah
beberapa waktu.
Waktu
tengkurap dapat mendorong bayi untuk mengangkat kepalanya untuk melihat
sekelilingnya. Dalam proses tengkurap ini, mereka akan mengembangkan kekuatan
leher dan tubuh bagian atas, yang sangat penting untuk belajar duduk tanpa
bantuan.
2. Duduk
dengan Dukungan Orang Tua
Setelah
bayi mampu menahan kepalanya dengan stabil, Ayah dan Bunda dapat mulai
mendudukkan bayi di pangkuan mereka. Ayah dan Bunda dapat mencoba menggoyang
bayi perlahan ke depan dan ke belakang, mendorong bayi agar tubuh bagian atas
tetap sejajar dengan tubuh bagian bawah.
Namun,
kepala bayi mungkin masih akan bergoyang sesekali. Oleh karena itu, Ayah dan
Bunda harus memastikan untuk memegang bayi dengan erat dan memberikan penyangga
untuk kepalanya.
3. Berlatih
di Lantai
Di
lantai, bayi dapat belajar untuk duduk dan merangkak. Ayah dan Bunda dapat
duduk di lantai dengan bayi di antara kedua kaki mereka, kemudian memberikan
dukungan untuk belajar duduk dan merangkak.
Dengan
dukungan dari Ayah dan Bunda, bayi akan dapat mengembangkan kontrol dan
koordinasi otot yang diperlukan untuk duduk dengan tegak. Ayah dan Bunda juga
harus memastikan keamanan dan kebersihan lantai, agar bayi dapat belajar dalam
kondisi yang aman dan nyaman.
Untuk
membuatnya lebih menarik, Ayah dan Bunda dapat memberikan mainan kepada si
kecil untuk bermain di atas lantai. Bayi kemudian akan tertarik untuk mengambil
mainan favorit mereka, yang akan menstimulasi mereka untuk bergerak atau
merangkak.
4. Berikan
Bantal untuk Latihan
Ayah
dan Bunda juga dapat membantu bayi untuk duduk dengan memberikan penyangga di
belakangnya. Bantal dapat menjadi pilihan yang tepat untuk membantu bayi,
karena bantal bersifat empuk, sehingga aman ketika bayi jatuh.
5. Kurangi
Waktu Bayi di Bouncer
Bayi
yang tidak menghabiskan banyak waktu di lantai mungkin membutuhkan waktu lebih
lama untuk mengembangkan kekuatan fisiknya untuk duduk atau merangkak. Oleh
karena itu, Ayah dan Bunda perlu mengurangi waktu bayi di ayunan bayi atau
kursi bayi.
Lantai
adalah tempat yang tepat untuk bayi belajar duduk dan merangkak. Dengan
pengawasan dari Ayah dan Bunda, si kecil akan dapat bereksplorasi di atas
lantai. Ayah dan Bunda juga bisa memberikan alas empuk di lantai agar bayi
jatuh dengan aman.
Itulah
informasi lengkap mengenai cara memberikan stimulasi agar bayi cepat duduk dan
merangkak. Ayah dan Bunda tidak perlu khawatir jika bayi mengalami
keterlambatan dalam perkembangan, karena setiap bayi memiliki perbedaan waktu
perkembangan. Namun, berikanlah mereka stimulasi yang tepat agar perkembangan
mereka sesuai dengan milestone.
Jangan
ragu untuk menghubungi dokter untuk berkonsultasi tentang perkembangan bayi.
Ayah dan Bunda akan mendapatkan informasi dan saran yang dapat membantu
perkembangan si bayi.
Foto:
Designed by freepik
https://helpmegrowmn.org/HMG/HelpfulRes/Articles/BabyMilestones/
https://www.healthline.com/health/parenting/when-can-babies-sit-up
https://www.birthinjuryguide.org/additional-resources/birth-injury-symptoms/
https://www.medicalnewstoday.com/articles/how-to-help-a-baby-sit-up
https://www.healthline.com/health/parenting/teaching-baby-to-crawl