Postingan

Ini Alasan Kenapa Bayi Sering Gumoh dan Cara Mengatasinya

Beberapa alasan mengapa bayi sering gumoh dan bagaimana cara mengatasinya.

 

Alasan Kenapa Bayi Sering Gumoh

Bayi yang sering gumoh bisa menjadi kekhawatiran bagi orang tua, khususnya bagi mereka yang baru pertama kali memiliki bayi. Gumoh pada bayi adalah fenomena yang biasa terjadi dan biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika gumoh terjadi dengan frekuensi atau volume yang tinggi, ini bisa menjadi indikator adanya masalah kesehatan.

Artikel ini akan membahas beberapa alasan mengapa bayi sering gumoh dan bagaimana cara mengatasinya. Tujuannya adalah agar orang tua dapat lebih memahami kondisi gumoh pada bayi dan mengetahui cara yang tepat untuk mengatasi masalah ini.

Apa Bedanya Gumoh dan Muntah? 

Banyak orang menganggap gumoh dan muntah adalah hal yang sama. Namun sebenarnya, keduanya berbeda. Gumoh adalah kondisi di mana isi lambung keluar ke mulut secara pasif. Pada gumoh yang normal, bayi tampak tenang, tidak ada tanda-tanda rewel akibat nyeri dan peningkatan berat badan setiap bulan sesuai. Gumoh biasanya tidak perlu dikhawatirkan, tetapi perlu diwaspadai jika terjadi terlalu sering (>4 kali sehari) dan muncul dalam minggu pertama setelah lahir.

Sedangkan muntah adalah kondisi di mana makanan yang belum dicerna keluar dari lambung bayi dengan paksa melalui mulutnya. Muntah biasanya didahului oleh sensasi mual dan disebabkan oleh masalah pada sistem pencernaan bayi, seperti infeksi atau penyumbatan usus. Pada kondisi yang serius, muntah dapat disertai gejala lain seperti diare hingga demam.

Kapan Gumoh Dianggap Tidak Normal? 

Gumoh yang normal biasanya disebabkan oleh katup lambung (lower esophageal sphincter) yang belum matang, sehingga kemampuannya untuk menahan cairan atau susu agar tetap berada dalam lambung juga belum optimal. Jika bayi terlalu kenyang, bayi juga bisa mengalami gumoh dalam jumlah yang besar.

Namun, gumoh yang tidak normal bisa disebabkan oleh penyakit pada saluran cerna, seperti penyakit refluks gastroesofagus hingga alergi susu sapi.

  1. Alergi Susu Sapi

Susu sapi bisa menyebabkan gumoh pada bayi yang alergi terhadap susu sapi. Hal ini karena susu sapi memicu reaksi alergi pada sistem pencernaan bayi, yang pada gilirannya bisa membuat lambung kesulitan mencerna makanan dan merangsangnya untuk mengeluarkan isi lambung ke usus. Kandungan dalam susu sapi, terutama beta-lactoglobulin dan kasein, adalah penyebab utama alergi susu sapi pada bayi.

  1. Infeksi Saluran Pencernaan

Jika bayi tidak terbukti memiliki alergi, penyebab lain yang bisa mengakibatkan gumoh adalah infeksi pada saluran pencernaan bayi. Infeksi saluran pencernaan tidak hanya bisa menyebabkan gumoh berlebih, tetapi juga diare, demam, hingga muntah.

  1. Penyakit Refluks Gastroesofagus

Penyakit refluks gastroesofagus (gastroesophageal reflux disease/ GERD) terjadi karena peningkatan asam lambung berlebih pada kerongkongan yang menyebabkan iritasi dan peradangan. Umumnya bayi yang mengalami GERD menunjukkan gumoh berlebih, isi gumoh mengandung darah, peningkatan berat badan yang tidak adekuat dan posisi tubuh melengkung ke belakang (Sandifer) karena nyeri.

  1. Kondisi Medis Lainnya

Beberapa kondisi medis seperti penyakit celiac, intususepsi, atau kelainan pada organ pencernaan juga bisa menyebabkan gumoh pada bayi.

Dampak Berbahaya dari Gumoh 

Jika bayi gumoh terlalu sering, beberapa dampak berikut ini bisa terjadi:

  1. Gangguan Pertumbuhan

Jika bayi sering gumoh dan kehilangan sejumlah besar makanan, ini bisa menyebabkan bayi tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan normal.

  1. Dehidrasi

Jika bayi gumoh terlalu sering, ini bisa mengakibatkan kehilangan banyak cairan tubuh dan menyebabkan dehidrasi.

  1. Infeksi Saluran Pernapasan

Jika bayi memuntahkan isi lambung ke saluran napas, ini bisa meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan, seperti bronkitis atau pneumonia.

  1. Gangguan Tidur

Gumoh yang sering bisa mengganggu tidur bayi dan menyebabkan kelelahan, iritabilitas, dan ketidaknyamanan.

Strategi Mengatasi Gumoh pada Bayi 

Jika bayi AyBund sering gumoh, berikut adalah beberapa langkah yang dapat AyBund lakukan:

  1. Pertahankan ASI dan Perbaiki Posisi Menyusui

Pastikan AyBund terus memberikan ASI eksklusif tanpa membatasi diet dan posisikan bayi dengan kepala yang lebih tinggi. Ini dapat membantu mencegah makanan kembali naik ke kerongkongan dan mulut bayi.

  1. Sendawakan Bayi Setelah Menyusu

Segera posisikan bayi dalam posisi sendawa selama 30 menit setelah menyusu agar isi lambung dapat segera dikosongkan. AyBund dapat melihat berbagai posisi sendawa yang umum digunakan pada gambar berikut.

Alasan Kenapa Bayi Sering Gumoh

  1. Letakkan Bayi di Alas Miring

Untuk mencegah isi lambung naik, letakkan bayi dengan pinggang membentuk sudut 60° pada alas. Ini bisa dilakukan dengan cara mengganjal bayi dengan bantal sampai pinggang, lalu meletakkan ganjalan di bawah bantal sehingga terbentuk sudut yang diharapkan.

  1. Miringkan Bayi ke Kanan dan Kiri

Gumoh pada bayi juga bisa dikurangi dengan memiringkan posisi tidur bayi ke kanan selama 1 jam, lalu dilanjutkan miring ke kiri selama 1 jam. Langkah ini hanya dilakukan jika gumoh berlebihan dan tidak membaik dengan cara lainnya.

  1. Konsultasikan ke Dokter Anak

Jika gumoh dicurigai bersifat abnormal, segera hubungi dokter anak untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang tepat.

 


Foto: Photo by Pexels

Sumber:

https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/baby/diapers-clothing/Pages/Infant-Reflux-and-Gastroesophageal-Reflux-Disease.aspx

https://kidshealth.org/en/parents/reflux.html

https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/infant-and-toddler-health/in-depth/spitting-up/art-20047025


Posting Komentar

* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
A+
A-