Gaya asuh adalah cara orang tua mendidik anak-anak mereka, dan ini memainkan peran penting dalam perkembangan anak. Salah satu gaya asuh yang sering dibahas dalam psikologi adalah gaya asuh authoritative. Artikel ini akan membahas apa itu gaya asuh authoritative, ciri-cirinya, manfaatnya, dan bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Apa Itu Gaya Asuh Authoritative?
Gaya asuh authoritative,
atau otoritatif, adalah pendekatan pengasuhan yang seimbang antara kasih sayang
dan pengendalian. Orang tua yang menerapkan gaya ini bersikap hangat dan
responsif, tetapi juga menetapkan batasan yang jelas dan konsisten. Mereka menggabungkan
tingkat tuntutan yang tinggi dengan tingkat responsivitas yang tinggi.
Menurut Baumrind (1966),
yang pertama kali mengidentifikasi gaya ini, orang tua authoritative cenderung
lebih mendukung dan terlibat dalam kehidupan anak-anak mereka, tetapi tetap
menetapkan harapan yang realistis dan memberikan bimbingan yang dibutuhkan
untuk memenuhi harapan tersebut.
Ciri-ciri Gaya Asuh Authoritative
Beberapa ciri khas dari
orang tua yang menerapkan gaya asuh authoritative meliputi:
Komunikasi yang Terbuka
Orang tua mengajak anak-anak
untuk berdiskusi dan mendengarkan pendapat mereka. Ini menciptakan lingkungan
di mana anak merasa didengar dan dihargai. Komunikasi yang terbuka ini membantu
membangun rasa percaya diri anak karena mereka tahu bahwa pendapat dan perasaan
mereka dianggap penting. Selain itu, komunikasi dua arah ini juga memungkinkan
orang tua untuk memahami kebutuhan dan masalah anak lebih baik, sehingga dapat
memberikan solusi yang lebih tepat.
Harapan yang Jelas dan Konsisten
Orang tua menetapkan aturan
yang jelas dan konsisten. Mereka menjelaskan alasan di balik aturan tersebut
dan konsekuensi dari melanggarnya. Dengan menetapkan harapan yang jelas dan
konsisten, anak-anak belajar mengenai tanggung jawab dan memahami batasan yang
harus mereka patuhi. Konsistensi ini juga memberikan rasa aman karena anak tahu
apa yang diharapkan dari mereka dan apa yang dapat mereka harapkan dari orang
tua mereka.
Dukungan dan Kasih Sayang
Orang tua menunjukkan kasih
sayang dan dukungan emosional. Mereka peka terhadap kebutuhan emosional anak
dan memberikan dorongan serta pujian yang tepat. Dukungan emosional yang
diberikan orang tua berperan penting dalam membangun harga diri anak. Anak-anak
yang merasa dicintai dan didukung cenderung memiliki kepercayaan diri yang
lebih tinggi dan lebih mampu menghadapi tantangan hidup dengan sikap positif.
Kemandirian yang Didorong
Orang tua mendorong anak
untuk menjadi mandiri dan mengambil tanggung jawab atas tindakan mereka. Mereka
memberikan anak kesempatan untuk membuat keputusan sendiri dalam batas-batas
yang wajar. Mendorong kemandirian membantu anak-anak mengembangkan kemampuan
berpikir kritis dan keterampilan pemecahan masalah. Dengan memberikan ruang
untuk membuat keputusan, anak-anak belajar dari pengalaman mereka sendiri dan
menjadi lebih siap untuk menghadapi kehidupan dewasa.
Pendekatan yang Adaptif
Orang tua fleksibel dan
bersedia menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan situasi dan kebutuhan anak.
Fleksibilitas ini penting karena setiap anak adalah unik dan mungkin memerlukan
pendekatan yang berbeda. Dengan bersikap adaptif, orang tua dapat memberikan
dukungan yang lebih tepat dan efektif, membantu anak-anak berkembang sesuai
dengan potensi mereka masing-masing.
Manfaat Gaya Asuh Authoritative
Gaya asuh authoritative
memiliki banyak manfaat yang diakui oleh penelitian psikologi. Berikut beberapa
manfaat utama dari gaya asuh ini:
Perkembangan Emosional yang Sehat
Anak-anak yang dibesarkan
dengan gaya asuh authoritative cenderung memiliki kecerdasan emosional yang
lebih tinggi. Mereka mampu mengelola emosi dengan lebih baik dan menunjukkan
tingkat empati yang lebih tinggi. Kecerdasan emosional ini membantu anak-anak
dalam membangun hubungan yang sehat dengan orang lain dan memberikan mereka
alat yang diperlukan untuk mengatasi stres dan tantangan kehidupan dengan cara
yang konstruktif.
Keterampilan Sosial yang Baik
Anak-anak ini juga cenderung
lebih mahir dalam berinteraksi sosial. Mereka belajar dari orang tua mereka
bagaimana cara berkomunikasi dengan efektif dan bagaimana memecahkan konflik
secara konstruktif. Keterampilan sosial yang baik sangat penting dalam
kehidupan sehari-hari, baik di sekolah maupun dalam lingkungan kerja di masa
depan. Anak-anak dengan keterampilan sosial yang baik lebih mampu membangun
jaringan sosial yang positif dan mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan.
Prestasi Akademik yang Lebih Tinggi
Penelitian menunjukkan bahwa
anak-anak dari orang tua authoritative sering memiliki prestasi akademik yang
lebih tinggi. Dukungan dan dorongan yang mereka terima membantu mereka untuk
berusaha lebih keras dan mencapai tujuan akademik mereka. Anak-anak ini
cenderung memiliki motivasi intrinsik yang kuat dan sikap positif terhadap
belajar, yang merupakan faktor penting dalam kesuksesan akademik jangka
panjang.
Perilaku yang Lebih Baik
Anak-anak ini cenderung
menunjukkan perilaku yang lebih baik dan lebih patuh terhadap aturan. Mereka
memahami pentingnya aturan dan konsekuensi dari melanggarnya, sehingga lebih
cenderung mengikuti arahan. Dengan memahami konsekuensi dari tindakan mereka,
anak-anak belajar untuk membuat pilihan yang lebih bijaksana dan mengembangkan
rasa tanggung jawab yang lebih besar terhadap tindakan mereka sendiri.
Kemandirian dan Tanggung Jawab
Anak-anak diajarkan untuk
mandiri dan bertanggung jawab atas tindakan mereka, yang membantu mereka
berkembang menjadi individu yang dewasa dan bertanggung jawab. Kemandirian dan
rasa tanggung jawab ini sangat penting dalam membentuk karakter anak-anak yang
mampu mengatasi tantangan hidup dan mencapai tujuan pribadi mereka dengan
percaya diri dan ketekunan.
Bagaimana Menerapkan Gaya Asuh
Authoritative
Menerapkan gaya asuh
authoritative memerlukan keseimbangan antara pengendalian dan kasih sayang.
Berikut adalah beberapa langkah praktis yang bisa diambil oleh orang tua:
Tetapkan Aturan yang Jelas
Mulailah dengan menetapkan
aturan yang jelas dan bisa dimengerti oleh anak-anak. Pastikan untuk
menjelaskan alasan di balik aturan tersebut dan apa yang diharapkan dari
mereka. Dengan menjelaskan alasan di balik aturan, anak-anak tidak hanya
mengikutinya karena takut dihukum, tetapi juga karena mereka memahami
pentingnya aturan tersebut untuk kesejahteraan dan keamanan mereka.
Lakukan Komunikasi yang Efektif
Jadikan komunikasi sebagai
kunci utama dalam hubungan dengan anak. Dengarkan pendapat mereka dan berikan
tanggapan yang bijaksana. Hindari komunikasi satu arah. Komunikasi yang efektif
melibatkan mendengarkan secara aktif dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
Ini membantu anak-anak merasa dihargai dan didukung dalam proses pengambilan
keputusan mereka.
Berikan Dukungan Emosional
Tunjukkan bahwa Anda peduli
terhadap perasaan dan kebutuhan anak. Berikan dukungan dan dorongan ketika
mereka menghadapi tantangan. Dukungan emosional dari orang tua dapat memberikan
anak-anak kekuatan untuk menghadapi situasi sulit dan mendorong mereka untuk
terus berusaha meskipun menghadapi kegagalan atau rintangan.
Fleksibilitas dalam Pendekatan
Bersiaplah untuk menyesuaikan
pendekatan Anda berdasarkan situasi dan kebutuhan anak. Tidak semua anak akan
merespons dengan cara yang sama terhadap metode yang sama. Fleksibilitas ini
memungkinkan orang tua untuk menyesuaikan strategi pengasuhan mereka sehingga
lebih sesuai dengan kepribadian dan kebutuhan individu anak, membantu mereka
mencapai potensi penuh mereka.
Beri Kesempatan untuk Mandiri
Berikan anak kesempatan
untuk membuat keputusan sendiri dalam batas-batas yang wajar. Ini akan membantu
mereka mengembangkan rasa tanggung jawab dan kemandirian. Memberikan anak ruang
untuk membuat keputusan juga membantu mereka belajar dari kesalahan dan menjadi
lebih percaya diri dalam kemampuan mereka untuk mengatasi masalah secara
mandiri.
Berikan Contoh yang Baik
Anak-anak belajar dengan
meniru. Jadilah contoh yang baik dalam perilaku sehari-hari. Tunjukkan cara
mengatasi stres, menyelesaikan masalah, dan berinteraksi dengan orang lain.
Dengan menjadi teladan yang baik, orang tua dapat mengajarkan nilai-nilai
penting dan keterampilan hidup kepada anak-anak mereka melalui tindakan nyata.
Studi Kasus: Gaya Asuh
Authoritative dalam Kehidupan Nyata
Misalnya, dalam sebuah
keluarga, seorang ibu bernama Linda menerapkan gaya asuh authoritative dengan
putrinya, Sarah. Linda menetapkan aturan tidur yang konsisten setiap malam,
tetapi juga membiarkan Sarah memilih buku cerita yang ingin dibacakan sebelum
tidur. Ini memberikan struktur sekaligus kebebasan kepada Sarah untuk membuat
keputusan kecil.
Selain itu, Linda selalu
melibatkan Sarah dalam diskusi keluarga, seperti saat merencanakan liburan atau
menentukan menu makan malam. Ini membuat Sarah merasa dihargai dan memberikan
kesempatan baginya untuk berlatih membuat keputusan dan berkomunikasi.
Dalam situasi lain, ketika
Sarah mendapat nilai buruk di sekolah, Linda tidak langsung menghukum.
Sebaliknya, dia duduk bersama Sarah, mendiskusikan apa yang terjadi, dan
mencari solusi bersama. Linda memberikan dukungan emosional sekaligus
menetapkan harapan yang jelas tentang pentingnya belajar.
Sumber
Foto:Pexels.com
1. Baumrind, D. (1966). Effects of Authoritative Parental Control on Child Behavior. Child Development.
2. Maccoby, E. E., & Martin, J. A. (1983). Socialization in the Context of the Family: Parent-Child Interaction. In P. H. Mussen (Ed.), Handbook of Child Psychology.
3. Darling, N., & Steinberg, L. (1993). Parenting Style as Context: An Integrative Model. Psychological Bulletin.