Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Popok Bayi

Waktu yang tepat untuk mengganti popok bayi dapat tergantung pada beberapa faktor, seperti usia bayi, kebiasaan buang air besar bayi.

 

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Popok Bayi

Ada berbagai perlengkapan yang dibutuhkan bayi setelah lahir, seperti susu, pakaian, selimut, perlengkapan mandi, dan popok, baik itu popok kain maupun popok sekali pakai.

Popok adalah salah satu kebutuhan penting bagi bayi, tidak hanya untuk menampung kotoran bayi, tetapi juga untuk menjaga kebersihan dan kesehatan kulit bayi.

Namun, seperti barang lainnya, popok juga memiliki masa pakai yang perlu diperhatikan. Lalu, berapa lama sebaiknya popok bayi diganti? Mari kita bahas lebih lanjut!

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Popok Bayi? 

Waktu yang tepat untuk mengganti popok bayi dapat tergantung pada beberapa faktor, seperti usia bayi, kebiasaan buang air besar bayi, dan kondisi kulit bayi. Secara umum, popok bayi harus diganti setiap kali bayi buang air besar atau pipis.

Bayi baru lahir hingga usia dua bulan biasanya buang air besar sebanyak 10 kali per hari, sementara untuk buang air kecil bisa sampai 20 kali per hari pada bulan pertama kehidupannya. Namun, frekuensi ini bisa berubah seiring bertambahnya usia bayi.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menyarankan untuk mengganti popok bayi sesering mungkin, sekitar 2-3 jam sekali, terutama pada bayi baru lahir yang lebih sering buang air kecil.

Meskipun tidak ada aturan pasti mengenai berapa kali popok harus diganti setiap hari, sebaiknya Ayah dan Bunda harus segera menggantinya dengan popok bersih setiap kali popok yang dipakai sudah kotor.

Selain itu, Ayah dan Bunda juga bisa mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi individu bayi untuk menentukan waktu yang tepat untuk mengganti popok.

Jika kulit bayi terlihat merah atau gatal, atau jika bayi mengeluh sakit saat mengganti popok, segera hubungi dokter untuk mendapatkan nasihat dan saran.

Tips Agar Bayi Tidak Mengamuk Saat Ganti Popok 

Saat popok si Kecil sudah penuh, seringkali dia merengek atau menangis, bahkan tak jarang dia mengamuk dan minta digantikan popoknya.

Jika hal ini terjadi, Ayah dan Bunda tentu perlu melakukan beberapa trik untuk mengganti popok si Kecil.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat dilakukan Ayah dan Bunda untuk menghadapi si Kecil yang ngamuk saat ganti popok.

1.    Pastikan tidak terasa terburu-buru 

Penyebab tersering anak ‘ngamuk’ akibat merasa dipaksa dan tidak nyaman pada area organ intim. Jika dikejar waktu, gerakan Ayah dan Bunda harus tetap lembut ya!

Jangan lupa untuk membantu si Kecil merasa nyaman dengan menggunakan popok yang sesuai dengan ukuran dan kebutuhannya.

Jika perlu, AyBund dapat menggunakan popok yang terbuat dari bahan yang lembut dan nyaman di kulit bayi.

Selain itu, jangan lupa untuk selalu membersihkan area popok dengan baik setelah mengganti popok, agar tidak terjadi iritasi atau infeksi pada kulit bayi.

Dengan memperhatikan hal-hal tersebut, AyBund dapat mengganti popok bayi dengan lebih tenang dan menghindari konflik dengan si Kecil

2.    Ajak si Kecil berkomunikasi tentang apa yang akan dilakukan 

Komunikasi dengan si Kecil dapat membantu meningkatkan kooperatifitasnya dan membuat proses mengganti popok menjadi lebih tenang.

Ayah dan Bunda dapat menjelaskan apa yang akan dilakukan, mengajak si Kecil untuk membantu, atau memberikan pujian setelah proses mengganti popok selesai.

Dengan demikian, Ayah dan Bunda dapat mengganti popok dengan lebih nyaman dan tanpa konflik.

Dalam hal ini, Ayah dan Bunda bisa mengajak si Kecil untuk bekerja sama dengan cara mengatakan beberapa hal seperti berikut:

“Kita ganti popok dulu yuk, nanti lanjut main lagi sama Ayah!”

“Udah penuh popoknya, coba deh Adik pegang…”

“Basah ya Kak? Bunda gantiin dulu ya!”

“Bauu puup… Ayoo ke kamar mandi ditemani Ayah!”

3.    Minimalisir transisi dengan membawa mainan anak 

Jika si Kecil sedang sibuk bermain, Ayah dan Bunda dapat memangkunya sambil pegang mainan yang disukainya.

Hal ini dapat membantu mengalihkan perhatian si Kecil dari proses penggantian popok dan membuatnya merasa lebih tenang.

Ayah dan Bunda bisa mengatakan hal seperti:

“Yuk, kita bawa teddy ke kamar, temani Adik ganti popok…”

“Kakak boleh main mobilan, tapi sambil Ayah ganti popok ya!”

Selain itu, Ayah dan Bunda juga bisa mencoba menyiapkan beberapa mainan favorit si Kecil di dekat tempat penggantian popok, sehingga ia bisa bermain sambil menunggu giliran ganti popok.

Dengan cara ini, AyBund bisa membantu meminimalisir transisi dan membuat proses penggantian popok menjadi lebih nyaman bagi si Kecil.

4.    Berikan Distraksi Sesuai dengan Hal Favorit Anak 

Jika si Kecil sering kali rewel saat harus mengganti popok, mungkin Ayah dan Bunda bisa memberikan sedikit distraksi dengan hal favorit si Kecil. Misalnya seperti:

Bernyanyi sambil ganti popok Berhitung angka 1-10 Bermain tebak warna stiker di dinding kamar

5.    Minta Anak Berkontribusi 

Jika si Kecil sudah aktif merespons, Ayah dan Bunda bisa mengarahkan si Kecil untuk:

·         Menurunkan celananya sendiri

·         Mengambil popok dari kotak

·         Mengelap tisu sendiri

 

PENTING!

Hindari memarahi atau mengancam anak dengan alasan harus selalu nurut, mengingat usia 9-24 bulan adalah waktu untuk ia menunjukkan ‘kemandirian’.

Itulah pembahasan tentang kapan waktu yang tepat untuk mengganti popok si Kecil. Jangan lupa untuk selalu mengganti popok dengan yang bersih setiap kali popok yang dipakai sudah kotor.

Jika Ayah dan Bunda menemukan tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa popok tidak cocok untuk bayi, segera hubungi dokter untuk berkonsultasi.

Tetap semangat mencari cara ternyaman untuk Ayah dan Bunda serta si Kecil ya!

Foto: www.pexels.com

https://www.ahaparenting.com/read/baby-toddler-hates-diaper-change

Posting Komentar

* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.
A+
A-