Penyakit Cacingan pada Anak dan Cara Mengobatinya

Cacingan pada anak adalah kondisi yang dapat menyebabkan kekurangan gizi dan berdampak negatif pada kesehatan, kecerdasan,dan perkembangan mental anak

Penyakit Cacingan pada Anak dan Cara Mengobatinya

Cacingan pada anak adalah kondisi yang dapat menyebabkan kekurangan gizi dan berdampak negatif pada kesehatan, kecerdasan, serta perkembangan mental anak, terutama jika terjadi dalam jangka waktu lama. Di Indonesia, cacingan pada anak masih tergolong umum terjadi, terutama karena iklim tropis yang mendukung perkembangan parasit cacing. Artikel ini akan membahas penyebab, jenis cacing, gejala, serta cara mengobati cacingan pada anak dengan tepat.

Penyebab Cacingan pada Anak

Cacingan umumnya disebabkan oleh infeksi parasit cacing yang berkembang di dalam tubuh anak. Beberapa faktor penyebab yang berkontribusi terhadap meningkatnya angka infeksi cacingan antara lain:

  1. Iklim Tropis: Iklim di Indonesia sangat cocok untuk pertumbuhan telur dan larva cacing.
  2. Kebersihan yang Kurang Terjaga: Kondisi lingkungan yang kumuh dan padat penduduk, terutama dengan sanitasi yang buruk, meningkatkan risiko infeksi cacingan.
  3. Faktor Sosial Ekonomi: Kondisi ekonomi yang kurang baik seringkali berhubungan dengan rendahnya akses terhadap fasilitas kebersihan.

Sebagian besar infeksi cacingan pada anak terjadi pada usia 1-10 tahun. Meskipun infeksi awal seringkali tidak menunjukkan gejala, cacing sebagai parasit sudah masuk ke dalam tubuh dan mulai berkembang biak.

Jenis-Jenis Cacing Penyebab Cacingan

Ada beberapa jenis cacing yang sering menyebabkan cacingan pada anak, yaitu:

  1. Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides)
    Cacing ini hidup di usus halus, tempat sebagian besar nutrisi diserap. Infeksi cacing gelang dimulai ketika anak tanpa sengaja menelan telur cacing yang terdapat di makanan atau minuman. Setelah menetas, larva cacing menembus dinding usus dan masuk ke aliran darah menuju paru-paru. Dari sana, larva dapat keluar dari tenggorokan dan tertelan kembali, kembali ke usus halus tempat cacing tumbuh menjadi dewasa. Cacing gelang dapat menyebabkan gejala seperti kembung, mual, muntah, diare, serta nafsu makan berkurang.
  2. Cacing Cambuk (Trichuris trichiura)
    Cacing cambuk tinggal di usus besar dan dapat menyebabkan peradangan di sekitarnya. Pada infeksi ringan, gejala mungkin tidak terlalu jelas, tetapi pada infeksi berat, cacing cambuk dapat menyebabkan diare parah, perdarahan usus, serta anemia.
  3. Cacing Tambang (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale)
    Larva cacing tambang masuk ke tubuh manusia melalui kulit, biasanya ketika anak berjalan tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi. Cacing tambang menempel di usus halus dan mengisap darah, menyebabkan anemia, lesu, serta kulit pucat.
  4. Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)
    Cacing kremi sering kali menyerang anak-anak, terutama yang belum menjaga kebersihan dengan baik. Telur cacing masuk melalui mulut dan berkembang di usus besar. Cacing dewasa kemudian berpindah ke area anus, menyebabkan rasa gatal, terutama di malam hari. Infeksi cacing kremi juga sering dikaitkan dengan kebiasaan jajan sembarangan atau makanan yang terkontaminasi.

Gejala Cacingan pada Anak

Gejala cacingan pada anak bervariasi tergantung jenis cacing yang menginfeksi, namun beberapa tanda umum yang perlu diwaspadai meliputi:

  • Kehilangan nafsu makan
  • Mual dan muntah
  • Perut kembung
  • Diare
  • Lesu dan anemia
  • Gatal di area anus (terutama pada malam hari)

Pada infeksi berat, jumlah cacing yang banyak dapat menyumbat saluran pencernaan, menyebabkan komplikasi yang lebih serius seperti sumbatan usus.

Cara Mengobati Cacingan pada Anak

Untuk mengatasi cacingan pada anak, beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan adalah:

  1. Obat Cacing
    Pengobatan cacingan biasanya melibatkan pemberian obat cacing yang tersedia di apotek tanpa resep dokter. Anak di atas 12 bulan dianjurkan untuk mengonsumsi obat cacing minimal sekali setahun sebagai tindakan pencegahan. Namun, jika infeksi lebih parah, dokter mungkin akan memberikan dosis khusus setelah melakukan diagnosis lebih lanjut.
  2. Pengobatan Tradisional
    Beberapa ramuan tradisional juga dipercaya dapat membantu mengatasi cacingan, seperti:
    • Rebusan kulit delima kering dan pinang segar.
    • Akar pepaya dan bawang putih yang direbus bersama madu. Ramuan ini diminumkan kepada anak selagi hangat sebelum sarapan untuk membantu mengeluarkan cacing dari dalam tubuh.

Pencegahan Cacingan pada Anak

Mencegah lebih baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan cacingan pada anak:

  1. Menerapkan Perilaku Hidup Bersih
    Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar dengan sabun. Pastikan kuku anak selalu bersih dan dipotong pendek secara teratur.
  2. Memastikan Kebersihan Makanan
    Selalu cuci sayuran dan buah-buahan di bawah air mengalir sebelum dikonsumsi. Hindari membiarkan makanan terbuka yang dapat dihinggapi lalat.
  3. Menghindari Jajan Sembarangan
    Ajari anak untuk tidak membeli makanan dari tempat yang kebersihannya diragukan.
  4. Memberikan Obat Cacing Secara Rutin
    Berikan obat cacing minimal satu hingga dua kali setahun, terutama pada anak yang sering beraktivitas di luar rumah atau tinggal di lingkungan yang berisiko tinggi terkena infeksi.
Sumber

Foto:Pexels.com

"Penyakit Cacingan dan Cara Mengobati Cacingan pada Anak", Halodoc.

"Cacingan pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya", Alodokter.

Posting Komentar

* Please Don't Spam Here. All the Comments are Reviewed by Admin.