Cacingan pada
anak adalah kondisi yang dapat menyebabkan kekurangan gizi dan berdampak
negatif pada kesehatan, kecerdasan, serta perkembangan mental anak, terutama
jika terjadi dalam jangka waktu lama. Di Indonesia, cacingan pada anak masih
tergolong umum terjadi, terutama karena iklim tropis yang mendukung
perkembangan parasit cacing. Artikel ini akan membahas penyebab, jenis cacing,
gejala, serta cara mengobati cacingan pada anak dengan tepat.
Penyebab
Cacingan pada Anak
Cacingan
umumnya disebabkan oleh infeksi parasit cacing yang berkembang di dalam tubuh
anak. Beberapa faktor penyebab yang berkontribusi terhadap meningkatnya angka
infeksi cacingan antara lain:
- Iklim Tropis: Iklim di Indonesia sangat
cocok untuk pertumbuhan telur dan larva cacing.
- Kebersihan yang Kurang Terjaga: Kondisi lingkungan yang kumuh
dan padat penduduk, terutama dengan sanitasi yang buruk, meningkatkan
risiko infeksi cacingan.
- Faktor Sosial Ekonomi: Kondisi ekonomi yang kurang
baik seringkali berhubungan dengan rendahnya akses terhadap fasilitas
kebersihan.
Sebagian besar
infeksi cacingan pada anak terjadi pada usia 1-10 tahun. Meskipun infeksi awal
seringkali tidak menunjukkan gejala, cacing sebagai parasit sudah masuk ke
dalam tubuh dan mulai berkembang biak.
Jenis-Jenis
Cacing Penyebab Cacingan
Ada beberapa
jenis cacing yang sering menyebabkan cacingan pada anak, yaitu:
- Cacing Gelang (Ascaris
lumbricoides)
Cacing ini hidup di usus halus, tempat sebagian besar nutrisi diserap. Infeksi cacing gelang dimulai ketika anak tanpa sengaja menelan telur cacing yang terdapat di makanan atau minuman. Setelah menetas, larva cacing menembus dinding usus dan masuk ke aliran darah menuju paru-paru. Dari sana, larva dapat keluar dari tenggorokan dan tertelan kembali, kembali ke usus halus tempat cacing tumbuh menjadi dewasa. Cacing gelang dapat menyebabkan gejala seperti kembung, mual, muntah, diare, serta nafsu makan berkurang. - Cacing Cambuk (Trichuris
trichiura)
Cacing cambuk tinggal di usus besar dan dapat menyebabkan peradangan di sekitarnya. Pada infeksi ringan, gejala mungkin tidak terlalu jelas, tetapi pada infeksi berat, cacing cambuk dapat menyebabkan diare parah, perdarahan usus, serta anemia. - Cacing Tambang (Necator
americanus dan Ancylostoma duodenale)
Larva cacing tambang masuk ke tubuh manusia melalui kulit, biasanya ketika anak berjalan tanpa alas kaki di tanah yang terkontaminasi. Cacing tambang menempel di usus halus dan mengisap darah, menyebabkan anemia, lesu, serta kulit pucat. - Cacing Kremi (Enterobius
vermicularis)
Cacing kremi sering kali menyerang anak-anak, terutama yang belum menjaga kebersihan dengan baik. Telur cacing masuk melalui mulut dan berkembang di usus besar. Cacing dewasa kemudian berpindah ke area anus, menyebabkan rasa gatal, terutama di malam hari. Infeksi cacing kremi juga sering dikaitkan dengan kebiasaan jajan sembarangan atau makanan yang terkontaminasi.
Gejala
Cacingan pada Anak
Gejala cacingan
pada anak bervariasi tergantung jenis cacing yang menginfeksi, namun beberapa
tanda umum yang perlu diwaspadai meliputi:
- Kehilangan nafsu makan
- Mual dan muntah
- Perut kembung
- Diare
- Lesu dan anemia
- Gatal di area anus (terutama
pada malam hari)
Pada infeksi
berat, jumlah cacing yang banyak dapat menyumbat saluran pencernaan,
menyebabkan komplikasi yang lebih serius seperti sumbatan usus.
Cara
Mengobati Cacingan pada Anak
Untuk mengatasi
cacingan pada anak, beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan adalah:
- Obat Cacing
Pengobatan cacingan biasanya melibatkan pemberian obat cacing yang tersedia di apotek tanpa resep dokter. Anak di atas 12 bulan dianjurkan untuk mengonsumsi obat cacing minimal sekali setahun sebagai tindakan pencegahan. Namun, jika infeksi lebih parah, dokter mungkin akan memberikan dosis khusus setelah melakukan diagnosis lebih lanjut. - Pengobatan Tradisional
Beberapa ramuan tradisional juga dipercaya dapat membantu mengatasi cacingan, seperti: - Rebusan kulit delima kering
dan pinang segar.
- Akar pepaya dan bawang putih
yang direbus bersama madu. Ramuan ini diminumkan kepada anak selagi hangat
sebelum sarapan untuk membantu mengeluarkan cacing dari dalam tubuh.
Pencegahan
Cacingan pada Anak
Mencegah lebih
baik daripada mengobati. Berikut adalah beberapa langkah pencegahan cacingan
pada anak:
- Menerapkan Perilaku Hidup
Bersih
Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan sebelum makan dan setelah buang air besar dengan sabun. Pastikan kuku anak selalu bersih dan dipotong pendek secara teratur. - Memastikan Kebersihan Makanan
Selalu cuci sayuran dan buah-buahan di bawah air mengalir sebelum dikonsumsi. Hindari membiarkan makanan terbuka yang dapat dihinggapi lalat. - Menghindari Jajan Sembarangan
Ajari anak untuk tidak membeli makanan dari tempat yang kebersihannya diragukan. - Memberikan Obat Cacing Secara
Rutin
Berikan obat cacing minimal satu hingga dua kali setahun, terutama pada anak yang sering beraktivitas di luar rumah atau tinggal di lingkungan yang berisiko tinggi terkena infeksi.
Sumber
Foto:Pexels.com
"Penyakit Cacingan dan Cara Mengobati Cacingan pada Anak", Halodoc.
"Cacingan pada Anak: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya", Alodokter.